Industri tepung tapioka banyak terdapat di daerah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan baik skala home industri atau pabrikan. Harga tepung tapioka eceran berkisar Rp.6500 – Rp.7.500, ditingkat produsen berkisar Rp5000 – Rp.5500. Bagi produsen tepung tapioka skala rumahan yang banyak dikerjakan dengan alat secara sederhana, harga jual yang relatif rendah menyebabkan perolehan laba yang sangat tipis, sedangkan bahan baku singkong cukup mahal berkisar Rp.800 – Rp.1200 dari suplayer. Oleh karena itu, hal ini menyebabkan kendala bagi pengembangan industri tepung tapioka skala rumahan. Oleh karena itu, pentingnya sistem kemitraan antara petani singkong dengan para usahawan tepung tapioka, sehingga produksi singkong dan tepung tapioka dapat ditingkatkan. Pada dasarnya semua jenis singkong dapat diolah menjadi tepung tapioka, namun untuk mendapatkan hasil yang terbaik sebaiknya singkong dipilih yang berkualitas baik yaitu warna putih, kadar pati tinggi, kulit tipis dan mudah dikupas, kadar HCN rendah di bawah 50 mg/Kg. Beberapa jenis singkong yang memiliki kualitas cukup baik untuk industri tepung tapioka antara lain; singkong Gajah, Darul Hidayah, Meni, Kaspro, Gatot Koco, Thailand, dan lain-lain.